Sebagai tindak lanjut penandatanganan kerjasama antara Canada-Indonesia Trade and Private Sector Assistance Project (TPSA Project) dengan APRISINDO pada tanggal 10 April 2017 bertempat di Jakarta, telah diadakan lokakarya untuk UKM tentang ekspor produk alas kaki ke Kanada yang disampaikan Mr. Phil Zwibel dari Kanada. Dalam pengalamannya Mr Phil telah berkecimpung dalam dunia Industri persepatuan lebih dari 40 tahun, materi yang disampaikan adalah Pemasaran Dasar Marketing 101; Bagaimana Mengembangkan Koleksi dan Mengapa Ekspor ke Kanada. Lokakarya dikuti oleh para pelaku UKM alas kaki dari Jakarta dan Banten serta Dinas.
Secara resmi lokakarya dibuka Mr. Greg Elms, Field Direktur TPSA. Dalam sambutannya Mr. Greg menyampaikan bahwa acara ini merupakan salah satu tindak lanjut dari penandatanganan kerjasama MOU antara Aprisindo dengan TPSA, dalam rangka untuk mendorong produk alas kaki Indonesia untuk masuk ke pasar Kanada. Selain dengan Aprisindo TPSA juga telah mengadakan kerjasama dengan Kementerian Perdagangan dan BKPM guna menunjang kelancaran dan bertukar informasi tentang investasi dan perdagangan antara Indonesia dengan Kanada. Lebih lanjut Mr. Greg juga menyampaikan siap akan membantu dan memfasilitasi pada industri UKM alas kaki Indonesia yang akan melakukan ekspor ke Kanada.
Sementara menurut Sekjen APRISINDO Bapak Binsar Marpaung, SH,MH, bahwa potensi sepatu Indonesia untuk berkembang di Kanada sangat besar, untuk itu kualitas akas kaki Indonesia harus ditingkatkan agar bisa masuk ke pasar Kanada, terlebih saat ini sepatu tidak lagi hanya kebutukan untuk keselamatan namun kini sepatu sudah sebagai fashion, untuk itu kualiti control sangat penting. Lebih lanjut Bapak Binsar menyampaikan, bahwa APRISINDO hanya menfasilitasi pergadangan industri alas kaki Indonesia dengan Kanada. Saat ini hampir 90 % pasar alas kaki di Kanada dipasok dari China dan Kamboja.
Sementara itu, menurut sambutan dari Direktorat Ekspor Kementerian Perdagangan yang diwakili oleh Bapak Marolog Nenggolan, bahwa pemerintah akan membantu industri alas kaki karena industri ini banyak membantu pemerintah dalam memberikan lapangan kerja yang cukup banyak. Lebih lanjut Marolog mengatakan pasar ekspor alas kaki di Kanada 80 % adalah dari China dan Indonesia tidak akan bisa bersaing untuk harga dengan China. Untuk itu Pemerintah akan membantu dengan meningkatkan kualitas produk alas kaki Indonesia agar mampu bersaing dengan produk China guna memanfaatkan peluang pasar alas kaki di Kanada. Dukungan Kemendag untuk memanfaatkan pasar ekspor di Kanada diantaranya yaitu mendatangkan pengusaha dari Kanada dan membawa pengusaha dari Indonesia ke Kanada. Dalam waktu dekat juga akan diadakan pameran di Laswegas dan akan mengajak beberapa pengusaha alas kaki Indonesia yang terpilih untuk mengikuti pameran tersebut. Beberapa point penting yang telah disampaikan Mr. Phil Zwibel dalam presentasi tersebuta diantaranya adalah :
Pemasaran marketing 101
Sebuah perusahaan harus selalu menjual jika ingin memproduksi. Untuk menjual definisi terbaik adalah Mengidentifikasi dan Memuaskan, biasanya dikenal melalui keinginan atau kebutuhan. Tetapi dunia sudah berubah sehingga para pemasar menciptakan kebutuhan dan keinginan.
Bagaimana memuaskan setelah mengidentifikasi, secara tradisional ada 5 P pemasaran.
1.Produksi, hasil produksi harus 100 % sesuai yang diinginkan pasar, ada keunikan dalam produksnya dan harus dijelaskan serta sesuai kebutuhan dan keinginan
konsumen.
2.Harga, nilai harga yang ditawarkan sesuai dengan nilai produk diposisikan secara kompetitif dipasar, tetap bersaing dengan pasar sasaran dan sesuai untuk
konsumen yang diharapkan.
3.Orang / penjual, dalam memasarkan harus sebagai penjual, pembeli, pengiklan serta motivator, hal ini harus dijalankan dengan baik.
4.Tempat, bagaimana perusahaan telah memutuskan hal ini , apakah sebaiknya memiliki toko di jalan atau bahkan dimall-mall besar, namun harus sesuai
dengan barang yang ditawarkan
5.Promosi, ini terkadang disebut sebagai periklanan, jika perusahann kecil bisa bisa diiklankan di koran/majalah atau pun direstoran loKal dan jika perusahaan
besar bisa TV diacara-acara seperti paiala dunia
6.Proses, membangun brand dan memasarkan diri
7.Lingkungan fisik, agar dijual produk dilingkungan yang sesuai, seperti produk bagus jangan dilingkungan pasar tempat obral atau sebaliknya
Bagaimana mengembangkan koleksi
Yang perlu diingat untuk mengidentifikasi dan memuaskan yaitu bagaimana meningkatkan apa yang dilakukan sekarang dan contoh praktek terbaik. Tentunnya yang harus diperhatikan apakah telah menjual produk pada pelanggan yang diinginkan.
Dalam teori dikenal dikenal dengan istilah peraturan 80/20, yaitu untuk mrngrmbangkan bisnis, harus mengembangkan 20% yang menghasilkan 80% dari isnisnya. Bagaimana memaksimalkan 20% tersebut, awali dengan berhubungan/kontak dengan pelanggan untuk memperoleh umpan balik dari penjualan dan konsumen yang sebenarnya, jangan takut pada barang yang penjualannya buruk dang anti dengan yang bagus dan pastikan pelanggan akan selalu senang.
Mengapa Ekspor ke Kanada?
Kanada merupakan potensi yang cukup besar untuk ekspor alas kaki dari Indonesia yang harus dimanfaatkan, jenis alas kaki yang diimpor Kanada diantanyanya adalah alas kaki kedap air, alas kaki plastik, alas kaki kulit, alas kaki tekstil dan alas kaki nes. Penjualan alas kaki ke Kanada pada tahun 2011-2015 $ 110.000.000.
Dalam presentasi tersebut Mr. Phil Zwibel telah memutar video proses pembuatan sepatu ternama dan berteknologi tinggi di Kanada dari awal proses pembuatan hingga akhir sebagai refrensi.
Discussion about this post