Kementerian Luar Negeri dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Provinsi Jawa Barat berkolaborasi mendorong UMKM di Jawa Barat untuk menembus pasar Amerika Latin dan Karibia. Upaya ini salah satunya dilakukan melalui seminar daring �Menembus Pasar Amerika Latin dan Karibia” yang diselenggarakan pada Kamis (09/09/2021).
Webinar tersebut tersebut difokuskan untuk para pengusaha di Jawa Barat khususnya di sektor alas kaki. Kegiatan ini juga merupakan sosialisasi penyelenggaraan INALAC Business Forum 2021 (14-15 Oktober 2021) dan Trade Expo Indonesia 2021 (21 Oktober 4 November 2021).
“Jika berbicara mengenai alas kaki, ini juga merupakan salah satu lima produk unggulan besar Indonesia yang diekspor ke berbagai negara. Kita yakin bahwa produk ini mempunyai unggulan kompetitif,” ujar Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, I Gede Ngurah Swajaya membuka kegiatan. Pembicara dalam webinar tersebut antara lain Direktur Perundingan Bilateral Kemendag Made Marthini, Direktur Amerika II Kemenlu Darianto Harsono, Direktur Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa Kemenlu Masni Eriza ; serta Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO) Firman Bakri Anom.
Diharapkan webinar tersebut dapat menyosialisasikan peluang kerjasama ekonomi dan perdagangan serta menjaring masukan dan dukungan dari kalangan pelaku usaha di Jawa Barat.
Pasar Amerika Latin dan Karibia merupakan pasar yang potensial bagi Indonesia karena telah selesainya perundingan Indonesia-Chile CEPA, adanya rencana perjanjian perdagangan dengan organisasi regional di Kawasan Amerika Latin dan Karibia yaitu Indonesia-Mercosur yang sedang berlangsung (2021), serta rencana penjajakan perjanjian perdagangan antara Indonesia-SICA (2021) dan Indonesia-CARICOM (2022).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif APRISINDO Firman Bakri menjelaskan, dalam perkembangannya, untuk ekspor alas kaki ke negara Amerika Latin pada tahun 2019 sebesar 6 % dari total ekspor alas kaki Indonesia, cukup kecil bila dibandingkan dengan ekspor ke Amerika, China dan Eni Eropa. Namun demikian Brasil yang merupakan salah satu negara Amerika Latin mempunyai peluang dan pasar yang cukup baik untuk dikembangkan sebagi pasar ekspor alas kaki Indonesia.
Peluang ekspor alas kaki Indonesia ke Amerika Latin dan Karibia cukup baik, saat ini Demand alas kaki dinegara tersebut masih tinggi, terlebih China sebagai eksportir terbesar mengalami penurunan dan menghadapi anti dumping disejumlah negara di Amerika Latin dan Vietnam yang juga sebagai negara pesaing terberat Indonesia juga terhambat oleh lockdown yang ketat. sehingga aktivitas ekspornya terganggu, dengan demikian diharapkan pasar China dan Vietnam di negara Amerika Latin dan Karimbia bisa diambil oleh kita. “lanjut Firman”.
Sementara Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Made Marthini pada acara yang sama, menyampaikan Chili merupakan negara yang maju di Amerika Latin, dengan penduduk 20 juta orang dan GDP 253 USD Billion (2019) merupakan pasar potensional untuk pasar ekspor Indonesia, salah satunya alas kaki. Dengan adanya perjanjian dagang Indonesia dengan Chili melalui IC-CEPA mengalami peningkatan, untuk periode Januari-Juli 2021 di banding periode yang sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan 97,75 % (2021 USD 140 juta, 2020 USD 71 juta), untuk komodidi utama yakni alas kaki sebesar USD 38,4 juta, kemudian disusul kendaraan dan bagiannya sebesar USD 13,6 juta.
Lebih lanjut Made menjelaskan, dengan perjanjian IC-CEPA Indonesia telah menghapus tarif ekspor barang asal Chili 0% terhadap 9.308 barang dan Chili menghapus tarif 0% terhadap 7.669 barang, salah satunya adalah produk alas kaki, sehingga hal ini bisa dimanfaatkan oleh pelaku industri alas kaki yang ekspor ke Chili. (R)
Discussion about this post