Dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta jiwa, Indonesia menjadi konsumen produk alas kaki terbesar kelima didunia. Dengan total konsumsi sebesar 702 juta pasang sepatu atau 3,2 persen dari total konsumsi produk alas kaki dunia. Indonesia terdapat beberapa perayaan hari besar, diantaranya adalah lebaran, natal & tahun baru. Untuk menyambut hari besar tersebut masyarakat akan belanja memenuhi kebutuhannya diantaranya alas kaki. Sehingga lebaran menjadi moment yang dinanti bagi pelaku industri alas kaki khususnya untuk pasar lokal. Terkait dengan hal tersebut redaksi mewawancarai pelaku industri alas kaki untuk penjualan pasar lokal di beberapa segmen pasar, diantaranya fladeo dan pelaku industri kecil di Ciomas.
kondisi pasar lokal produk alas kaki yang terjadi saat ini mengalami penurunan. Hal tersebut karena gejolak ekonomi yang mengakibatkan daya beli masyarakat menurun, serta dengan naiknya beberapa harga bahan pokok diantaranya beras, minyak dan lainnya. Sehingga masyarakatpun berhati-hati dalam berbelanja dan mengurangi barang belanjanya, salah satunya untuk produk alas kaki. Hal serupa juga disampaikan oleh pelaku industri kecil Ciomas. Namun demikian Irvan tetap optimis jika pasar lokal alas kaki akan aman meksi ada sedikit penurunan. Moment lebaran merupakan waktu yang ditunggu oleh pelaku industri alas kaki pasar lokal. Karena penjualan alas kaki akan mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Seperti pada lebarang-lebaran sebelumnya untuk penjualan produk alas kaki meningkat 2-3 kali lipat dibandingkan dengan bulan biasanya.
Hal tersebut juga tergantung dengan daerahnya. Jika di Jakarta dan sekitarnya kenaikannya 2 kali lipat, namun di Jawa Tengah seperti Jepara kenaikannya mencapai 3 kali lipat. Karena di sebagian wilayah Jawa Tengah masyarakatnya beli sepatu/ sandal biasanya satu kali dalam setahun. Hal ini terjadi untuk penjualan di mall, namun jika di toko atau pasar kenaikannya akan lebih tinggi. Para pelaku industri alas kaki tetap optimis jika moment lebaran kali ini akan tetap mampu mendongkrak penjualan pasar lokal meskipun tidak sebesar beberapa tahun terakhir. Disisi lain ternyata moment lebaran saat ini tidak serta merta dapat meningatkan penjualan alas kaki secara umum. Untuk industri kecil dan pengrajin yang pemasaran alas kaki dengan e-commece (online) banyak menghadapi kendala, sehingga penjualannya menurun. Meskipun dimoment lebaran akan ada kenaikan itupun beda jauh dibandingkan 2 tahun yang lalu sebelum pandemi Covid, yang kenaikannya bisa 8-10 kali lipat. Penurunan penjualan melalui media online saat ini dikarenakan beberapa hal. Diantaranya kebijakan dari e commerce yang merugikan penjual/pelaku industri alas kaki. Sebagai contoh jika konsumen menerima barang pesanan ada yang sedikit rusak bisa dikembalikan dan ditukar padahal kerusakan tersebut bisa karena dalam proses pegiriman. Hal ini akan merugikan dan juga bisa merusak nama baik perusahaan, sehingga penjualan pun menurun.
Disisi lain persaingan untuk pasaronline saat ini juga semakin ketatsehingga pelaku industri alas kakiharus punya nilai lebih dalampemasarannya, misalnya beranidiskon besar-besaran dan lainnya. Moment lebaran merupakanpasar yang potensial untukpemasaran produk alas kaki dalamnegeri. Sasarannya adalahmasyarakan yang akan merayakanhari lebaran.
Untuk tahun ini meskipun gejolakekonomi dan daya belimasyarakan menurun, sertakebutuhan bahan pokok yangmelonjak harganya, penjualan alaskaki dalam negeri akan tetapterjaga. Karena moment lebaran dianggap sepesial yang hanyadatang satu tahun sekali sehinggamereka akan berbelanja untukkebutuhan perayakan hari raya, khususnya sepatu dan sandaluntuk anak-anak. Untuk itu kitaharus bisa melihat peluang yangada. Dengan demikian momentlebaran akan menjadipenyumbang penjualan pasardalam negeri, meskipun tahun iniakan terjadi penurunan. (Redaksi Newsletter)