APRISINDO kembali menyelenggarakan member gathering yang bertepatan dengan Indo Leather and Footwear (ILF) di JIExpo Kemayoran pada 31/7/2024. Acara ini dihadiri oleh anggota serta pengurus APRISINDO. Dalam acara tersebut turut mengundang Kementerian Perdagangan dan Ketua Lifetime Honorary Federation of Hong Kong Brands.
Member gathering APRISINDO mengusung tema “Penguatan Daya Saing Industri Alas Kaki”. Dalam pelaksanaanya acara membahas mengenai kondisi dan keberlanjutan pada sektor alas kaki Indonesia.
Pada sambutannya wakil ketua umum APRISINDO Budiarto Tjandra menyampaikan, Industri alas kaki Indonesia kini tengah berada dalam kondisi baik. Hal tersebut ditandai dengan menempati peringkat tinggi di dunia, yaitu menempati urutan ketiga ekspor terbesar, urutan keempat produsen terbesar, dan urutan kelima konsumsi terbesar. Tetapi, jika dilihat dari sisi supply chain, Indonesia masih kalah dari Vietnam karena hanya 40 persen material lokal yang tersedia di Indonesia.
Banyaknya perusahaan asing yang ingin berinvestasi di Indonesia terutama dari Taiwan akan semakin memajukan industri alas kaki. Selain itu, dengan jumlah penduduk keempat terbanyak di dunia, Indonesia memiliki potensi market yang besar.
Industri alas kaki juga erat kaitannya dengan industri tekstil. Beberapa waktu terakhir, Pemerintah berencana menetapkan safeguard untuk tekstil. Disaat safeguard tekstil dari Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) yang sebelumnya telah ditetapkan, industri alas kaki sudah terkena dampaknya, terutama bagi industri yang berada di luar kawasan berikat.
Oleh karena itu, pelaku usaha dan pemerintah harus berjalan secara beriringan seperti filosofi sepatu yang dibuat sepasang dan berjalan beriringan. Tentunya dengan tujuan yang sama yaitu kemajuan industri alas kaki Indonesia. Industri alas kaki dapat terus berkembang, selain karena banyaknya investor juga didukung oleh besarnya potensi market dalam negeri dan supply chain yang terus berkembang.’ Lanjut Budiarto’.
Mulai tahun 2020 – 2028 diperkirakan akan terjadi pertumbuhan pada beberapa jenis alas kaki yaitu kulit, tekstil, sneaker dan sepatu olahraga. Untuk mencapai pertumbuhan tersebut, alas kaki produk unggulan dari Indonesia perlu didorong penjualannya di pasar global maupun dalam negeri.
Sementara Krisna Ariza, Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag menyampaikan, Kementerian Perdagangan telah memberikan beberapa fasilitas seperti bimbingan teknis pengembangan produk dan fasilitas penguatan branding produk dalam rangka meningkatkan kualitas produk. Hal ini karena kualitas menjadi faktor terbesar konsumen membeli sepatu. Faktor lainnya yaitu bahan yang digunakan, penampilan dan merek.
Saat ini alas kaki telah berevolusi menjadi tren fashion khususnya dikalangan milenial dan gen z, sehingga banyak produsen yang telah menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Untuk meningkatkan produk dalam negeri perlu dikampanyekan bangga buatan Indonesia dan sosialisasi kecintaan produk dalam negeri.
Berdasarkan data, pemasaran melalui offline store diperkirakan masih akan mendominasi hingga tahun 2029 karena kemudahan yang diberikan yaitu konsumen dapat menyesuaikan ukuran sepatu secara langsung di toko. Sedangkan pemasaran melalui online baru menempati 10 persen dari total pemasaran alas kaki.
Meskipun pemasaran online masih kecil namun diperkirakan penggunanya akan meningkat. Oleh karna itu, tetap perlu mendorong UMKM untuk memasarkan produknya di marketplace. Pemerintah telah mengatur pengawasan pelaku usaha melalui sistem perdagangan elektronik. ‘ lanjut Krisna’.
Untuk meningkatkan pemasaran alas kaki, kementerian perdagangan menjalin kerjasama dengan hotel yang termasuk dalam Accor Group. Kerjasama yang dilakukan berupa supply sendal hotel yang diproduksi oleh UMKM.
Selain itu, kementerian perdagangan dan APRISINDO telah bekerjasama mempromosikan alas kaki melalui katalog sepatu produk indonesaia yang nantinya akan disebarluaskan melalui jaringan stakeholder dan kementerian lainnya yang terlibat.
Sebagai bentuk upaya melindungi produk lokal dari impor ilegal, pemerintah telah membentuk satgas yang beranggotakan 11 kementerian/lembaga dengan tugas mengawasi serta menindak impor ilegal, mengawasi barang tertentu yang diawasi tataniaga impor, dan klarifikasi pelaku usaha sesuai dengan peraturan undang-undang. Pungkasnya”
Sementara Ketua umum APRISINDO Eddy Widjanarko menekankan, Indonesia saat ini memiliki keberlanjutan yang sangat kuat. Sebesar 100%, pabrik-pabrik besar sudah menggunakan bahan baku yang dapat di daur ulang, dan tidak semua negara bisa melakukan ini.
Kedepannya Eropa akan mengenakan pajak lingkungan yang tinggi untuk setiap bahan produk yang tidak memenuhi syarat keberlanjutan. Tujuannya adalah untuk hidup dengan suasana yang berbeda dan kepentingan bersama.
Dalam menunjang sustainability pada suatu industri diperlukan biaya yang cukup besar, karena memerlukan teknologi dan penelitian terlebih dahulu. Seperti saat ini telah ditemukan alternatif bahan kimia sebagai pewarna yaitu dengan memanfaatkan jamur. Memang warna yang dapat dihasilkan belum bervariasi, namun kedepannya pewarna kimia dapat tergantikan oleh jamur. Ungkap William Wong, Lifetime Honorary Chairman Federation of Hong Kong Brands.
Pada agenda acara member gathering juga diadakan penyerahan hadiah bagi pemenang lomba desain alas kaki nasional tahun 2024. Secara simbolis penyerahan hadiah diwakili oleh Ata Nugraha sebagai pemenang juara I untuk kategori Male Shoes. Penyerahan hadiah dilakukan Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag Krisna Ariza, Ketua Umum APRISINDO Eddy Widjanarko dan Wakil Ketua Umum Budiarto Tjandra. (Redaksi)